Selasa, 09 Oktober 2012

Dear GOD..

aku..hidup..dgn kebanggan..sehingga aku lupa siapa penciptaku….

aku memburu cinta manusia..sehingga aku lupa siapa yg sentiasa mencintaiku…

aku hidup dalam kelam tanpa arah..aku hidup tanpa apa2…sehingga aku tersedar…

siapa aku….???

Tuhan Yesus,aku sungguh malu kepada-Mu.

aku sering ingkar janji dan melanggarnya dan sering aku dengan bangga melakukan dosa.
sungguh aku adalah mahluk yang hina dihadapan-Mu dan sungguh aku tidak layak untuk menerima semua kebaikan-Mu.
aku tidak pernah berterima kasih buat semua berkat yang Kau berikan kepadaku.
aku sungguh anak yang durhaka dihadapan-Mu Tuhan.
satu hal Tuhan yang ku rindukan, ajar aku menyenangkan-Mu.
sungguh tak terbalas Kasih dan Setia-Mu ya Tuhan Yesus.

Kuatkan aku Tuhan,
untuk menjadi lebih baik
Bagi Tuhan dan bagi sesama..

 

C h r i s t o,

Sabtu, 06 Oktober 2012

Manguni Dan Minahasa..

Maskot Minahasa
Burung Manguni adalah kelompok burung yang merupakan anggota ordo Strigiformes. Burung ini termasuk golongan burung buas (karnivora, pemakan daging) dan merupakan hewan malam (nokturnal). Seluruhnya, terdapat sekitar 222 spesies yang telah diketahui, yang menyebar di seluruh dunia kecuali Antartika, sebagian besar Greenland, dan beberapa pulau-pulau terpencil.
Di dunia barat, hewan ini dianggap simbol kebijaksanaan, tetapi di beberapa tempat di Indonesia dianggap pembawa pratanda maut, maka namanya burung Manguni. Di Jawa misalnya, nama burung ini adalah darès atau manuk darès yang tidak ada konotasinya dengan maut atau hantu.
Manguni dikenal karena matanya besar dan menghadap ke depan, tak seperti umumnya jenis burung lain yang matanya menghadap ke samping. Bersama paruh yang bengkok tajam seperti paruh elang dan susunan bulu di kepala yang membentuk lingkaran wajah, tampilan “wajah” burung hantu ini demikian mengesankan dan kadang-kadang menyeramkan. Apalagi leher burung ini demikian lentur sehingga wajahnya dapat berputar 180 derajat ke belakang.
Umumnya burung Manguni berbulu burik, kecoklatan atau abu-abu dengan bercak-bercak hitam dan putih. Dipadukan dengan perilakunya yang kerap mematung dan tidak banyak bergerak, menjadikan burung ini tidak mudah kelihatan; begitu pun ketika tidur di siang hari di bawah lindungan daun-daun.
Ekor burung hantu umumnya pendek, namun sayapnya besar dan lebar. Rentang sayapnya mencapai sekitar tiga kali panjang tubuhnya.
Di Minahasa, Burung Manguni, Burung Tootosik ada juga sebutan di lainnya tergantung daerah Minahasa mana. Namun tetap menjadi umum disebut Burung Manguni (mauni : mengamati) yang memang di tugaskan oleh Opo Empung Wangko untuk selalu memberi petunjuk kepada bangsa Minahasa dan di anggap suci. Karena dari burung Manguni ini ada terdapat banyak kekuatan yang di anggap gaib, mungkin sudah banyak dilupakan atau sudah tidak diketahui oleh orang Minahasa pada umumnya karena hal ini memang di rahasiakan dan hanya diwariskan lewat lisan saja.
Disaat leluhur bangsa Minahasa sedang hanyut karena peristiwa air bah dan pada akhirnya reda, mereka disuruh pergi ketanah yang dijanjikan oleh Opo Empung Wangko, mereka tidak tau jalan lalu mereka di bimbing oleh Burung Manguni dan pada akhirnya mereka mengerti perilaku dari Manguni makasiyow(makasiou). Setiap manguni melakukan ‘hoot’nya nyaring mengalun dan dilakukan berturut 3 kali 9 (‘telu makasiou’) maka pertanda kemenangan terbaik dan tanda ini dipakai ketika menemukan tempat awal untuk di tinggali serta sering juga pertanda baik untuk menyerang dalam perang dan dipastikan akan menang, bisa juga mengabulkan keinginan kita. 3 memiliki arti 3 kekuatan Tuhan, Alam, Manusia. 3 itu sendiri mengandung arti 9 kekuatan 3 x 3 = 9 . Angka suci suku Minahasa 999 angka sempurna kebalikan dari angka manusia 6. Ini rahasia pertama mungkin sudah banyak yang pernah dengar.